
Lumajang, siagakota.net- Para wali murid di sekolah lanjutan atas(SMA/SMK ) mengeluhkan mahalnya harga seragam sekolah yang hanya berupa kain, dengan kisaran harga rp 2 juta.
Salahsatu wali murid SMAN 2 Lumajang, Fajar mengatakan, pembelian seragam sekolah di SMAN 2 sangat disayangkan karena selain harganya mahal, para orang tua tidak dilibatkan dalam urusan keuangan (pembelian bahan seragam).
“Sebagai walimurid saya mengutarakan kekecewaan terkait tidak dilibatkan orang tua dalam urusan keuangan”, katanya.
Dia membayar seragam lewat anaknya sebesar rp 2 juta rupiah, tanpa ada bukti pembayaran atau kuitansi.
“Saya tidak diberi kwitansi waktu membayar seragam dan semua teman anak juga tidak diberi bukti pembayaran,” keluhnya.
Dan walimurid siswa SMA Negeri 3, yang tidak mau disebut namanya, juga mengakui kalau membayar Rp 1.950.000,- juga tanpa kuitansi.
“Desas-desus bahwa itu instruksi dari dinas pendidikan provinsi, dan sekolah harus ikuti intruksi tersebut,” katanya.
Sedangkan, Kepala cabdin Jatim wilayah Jember-Lumajang, Sugeng Trianto mengatakan, dia baru tahu hari ini kalau orang tua seperti ini.
“Saya akan coba jembatani nanti, saya langsung kepada kepala sekolahnya,” katanya.
Nanti dilakukan dialog secara tehnis dengan kepala sekolah.
“Jadi jawaban tehnis langsung dari kepala sekolah, secara tehnis nanti dapat penjelasan secara langsung dari kepala sekolah,” ujarnya.
Sementara Kasubag Cabdin Trismining mengatakan, bahwa tidak ada pembelian seragam di SMAN 2 Lumajang, karena cucunya sekolah di sana.
” Tidak ada anjuran membeli seragam di sekolah dan tidak ada keharusan,” tegasnya. (klik8)