
Denpasar, Siagakota.net- Tiga siswa Denpasar akan mengikuti E-Exchange Programme di Singapura pada 12-14 Maret 2025.
Ketiga siswa itu berasal dari SMPN 13 Denpasar.
Mereka yakni Luh Putu Ayu Maharani (15) bersama Omar Bagus Bayanaka Rosady (14) sebagai tim akan membawakan materi tentang sebagai Diplomat Brazil tentang “IUU Illegal Fishing” (Penangkapan Ikan Ilegal).
Dan satu siswa, I Gusti Agung Ayu Cahya Maharani Suda (13) akan membawakan materi ASEAN plus 3 (Cina, Jepang dan Korea Selatan) dalam membantu pengembangan negara tentang perubahan iklim.
Kepala SMPN 13 Denpasar, Ni Made Sukarini mengatakan, selain lomba, ketiga siswa juga akan membawakan tambahan “Speech Culture” atau materi kebudayaan.
“Untuk tambahannya berupa kidung, gender dan sajian makanan rendang,” kata Made Sukarini, Sabtu ( 8/3/25).
Dalam ajang ini, berbagai persiapan pun telah dilakukan oleh siswa ini.
Sekarini berharap ketiga siswa dapat membawakan materi mereka dengan tenang dan berkompetisi dengan baik nantinya.
“Kami hanya berharap mereka membawakannya dengan baik dan tentang masalah menang atau kalah adalah hal yang kesekian,” paparnya.
Sebelum berangkat, mereka juga sempat bertemu Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Jaya Negara pun memberikan dukungan penuh kepada tiga siswa Denpasar yang akan mengikuti.
Pihaknya mengapresiasi capaian para siswa yang berhasil lolos dalam ajang ini dan menegaskan jika Pemkot Denpasar dalam mendukung serta memfasilitasi kegiatan akademik maupun non-akademik bagi pelajar dan mahasiswa di Denpasar, Bali.
“Kami dari pemerintah sangat mendukung segala prestasi yang bisa dicapai oleh siswa siswi kita ini. Serta berharap ke depan tidak hanya terhenti dalam ajang ini saja, tetapi dapat terus mengembangkan karya dan inovasinya secara nyata bagi pembangunan di Kota Denpasar,” harapnya.
Ia menambahkan, Pemkot Denpasar terus berupaya menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung generasi muda untuk berkembang dan berkompetisi di tingkat global.
Hal ini sejalan dengan visi Denpasar sebagai kota kreatif berbasis budaya. (KlikDK1)