Terdengar Suara Minta Tolong Saat Tim SAR Lakukan Evakuasi Korban di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo

Sidoarjo, Siagakota.net- Suasana panik menyelimuti Pondok Pesantren Al-Khoziny di Desa Buduran Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9) sore. Bangunan musala tersebut tiba-tiba runtuh saat aktivitas santri tengah berlangsung.

Dua tim rescue Kantor Basarnas Surabaya dengan total 13 personel langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan upaya penyelamatan.

Saat upaya evakuasi dilakukan, Tim SAR mendengar suara minta tolong dari dua korban yang masih selamat. Tim SAR masih terus berupaya untuk melakukan Evakuasi.

Baca Juga : https://siagakota.net/pondok-pesantren-di-kawasan-buduran-roboh/

Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Nanang Sigit P, menuturkan, tim pertama yang tiba segera melakukan assessment awal. Dari hasil pemantauan itu, mereka menemukan tanda-tanda adanya korban selamat di bawah puing bangunan.

“Dari hasil assessment awal, tim mendapati indikasi kuat ada dua korban dalam keadaan selamat tertimpa reruntuhan. Saat ini fokus kami adalah membuka akses agar bisa segera mengevakuasi mereka,” jelas Nanang Sigit, Senin (29/9/25).

Tak lama berselang, tim kedua tiba dengan membawa peralatan tambahan. Dengan dukungan tim SAR gabungan, proses pembukaan akses pun dilakukan menggunakan perlengkapan ekstrikasi. Hingga berita ini ditulis, upaya evakuasi masih terus berlangsung.

Diketahui, runtuhnya bangunan ini terjadi sekitar pukul 15.35, usai para santri melaksanakan salat di lantai bawah. Sementara jumlah korban belum dapat dipastikan.

Nanang menambahkan, runtuhnya bangunan diduga dipicu oleh lemahnya konstruksi pondasi saat dilakukan pengecoran di lantai 4 sejak pagi hari.

“Informasi awal yang kami terima, pengecoran dilakukan sejak pagi. Diduga pondasi tidak kuat, sehingga bangunan dari lantai 4 runtuh sampai ke lantai dasar,” ujarnya.

Saat ini, tim SAR gabungan masih berjibaku di lokasi kejadian, sementara pihak terkait terus berkoordinasi untuk memastikan jumlah korban dan langkah penanganan berikutnya.(Klik3)

 

Related Posts

Guru Perempuan Sebagai Pendidik dan Penggerak

Lumajang, siagakota.net- Guru perempuan memiliki peran ganda yang strategis, diantaranya sebagai pendidik di sekolah dan juga sebagai penggerak di internal keluarga. Rahayu Jati Sakti Asih, Ketua Dewan Pembina Perempuan PGRI…

Sekolah di Pinggiran Kota Bima Belum Tersentuh Program MBG

Bima, Siagakota.net – Program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai diluncurkan pada Februari 2025. Namun dalam perjalanannya, program ini belum merata, terutama di sekolah-sekolah…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *