
Buleleng, Siagakota.net– Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra berjanji akan menata kawasan titik nol Kota Singaraja.
Kawasan ini mencakup Tugu Singa Ambara Raja dan kawasan-kawasan sekitarnya. Baik itu Kantor Bupati Buleleng, sebagian wilayah Banjar Tegal, maupun Kelurahan Paket Agung.
Hal itu diungkapkan Bupati Sutjidra saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Tahun 2025, yang digelar di Yogyakarta, Rabu (6/8/2025).
Sutjidra mengklaim penataan kawasan heritage di Kota Singaraja akan segera dilakukan dalam waktu dekat sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya.
Menurut Sutjidra, Singaraja memiliki banyak warisan sejarah maupun objek diduga cagar budaya. Hanya saja tidak pernah dikelola dengan maksimal.
Padahal objek-objek tersebut bisa menjadi cerita tersendiri. Salah satunya keberadaan SDN 1 Paket Agung yang notabene sekolah tertua seantero Pulau Bali.
“Warisan sejarah seperti Museum Gedong Kirtya, Puri Kerajaan Buleleng, Pelabuhan Tua, hingga rumah ibunda Bung Karno menjadi bukti otentik perjalanan panjang Kota Singaraja. Semua ini akan kami tata ulang agar kawasan heritage lebih tertata, hidup, dan menarik secara historis sehingga nantinya berdampak pada pariwisata,” ujar Sutjidra.
Sutjidra mengatakan, Singaraja bukan hanya kota tua biasa. Dalam catatan sejarah, Singaraja menjadi pusat kerajaan Buleleng di bawah kepemimpinan I Gusti Anglurah Panji Sakti.
Sementara pada masa kolonial, Buleleng merupakan pelabuhan utama Pulau Bali. Bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan di masa kolonial maupun Sunda Ketjil.
“Kota Singaraja memiliki nilai historis yang tidak ternilai. Melalui penataan kawasan heritage ini, kami ingin mengembalikan kejayaan kota ini sebagai pusat budaya, pendidikan, dan ekonomi masyarakat Buleleng berbasis sejarah,” imbuhnya.
Menurutnya, pemerintah juga akan mengembangkan jejaring dengan kota pusaka lain di Indonesia. Sehingga pengembangan kawasan heritage dapat berkembang dengan baik.
Sebagai informasi, Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) merupakan organisasi yang beranggotakan 75 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki kekayaan pusaka budaya dan alam.
JKPI mendorong kolaborasi pelestarian warisan budaya melalui pertukaran pengalaman, promosi, hingga program revitalisasi kota bersejarah.
Rakernas JKPI 2025 dipusatkan di Kota Yogyakarta dan berlangsung selama lima hari, dari 5 hingga 9 Agustus 2025. (*)