
Sidoarjo, Siagakota.net- Sudah lebih dari 20 tahun Parto (58), warga Dusun Banjarpoh Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo menekuni usaha membuat kerupuk.
Selama itu, Parto mengatakan, harga minyak goreng kali ini parah dan memberatkan pelaku usaha rumahan seperti dirinya. Namun demikian, Parto tetap berusaha keras mempertahankan usahanya itu agar tak gulung tikar.
Salah satu alasannya adalah memikirkan biaya produksi dan nasib para pekerjanya yang menggantungkan hidup dari usaha pembuatan kerupuk.
“Kalau saya berhenti produksi, kasihan mereka mau makan apa? Harga minyak goreng naik. Ditambah lagi bahan pokok lainnya harganya juga ikut naik,” kata Parto, Kamis (9/1/25).
Untuk tetap bertahan, Parto merubah sistem dagangnya agar tidak terancam bangkrut dan terlalu merugi.Parto juga mengaku bahwa kondisi naiknya harga minyak goreng kali ini sangat terasa berat.
Parto berharap agar harga bahan pokok tetap stabil dan adanya perhatian dari pemerintah terkait para pelaku usaha rumahan, pungkasnya.(Klik3)