kotasiaga@gmail.com
Surabaya, Siagakota.net- Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar serangkaian kegiatan, salah satunya Dzikir, Shalawat, Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam, dengan nuansa religus.
Melalui acara Dzikir, Shalawat, Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam serta Jalan Sehat bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, momentum pergantian tahun hijriah ini diharapkan menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah, meningkatkan spiritualitas umat, dan menumbuhkan semangat hidup sehat di tengah masyarakat.
Rangkaian kegiatan akan dipusatkan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara yang menjadi simbol keagamaan dan kebersamaan umat Islam di Jawa Timur, Kamis (26/6/25).
Acara ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, yang dikenal luas sebagai pemimpin perempuan religius yang aktif memelihara kehidupan spiritual masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, juga di hadiri dua tokoh ulama muda yang sedang menjadi rujukan banyak kalangan. Yaitu, Dr KH Reza Ahmad Zahid, Lc., M.A. (Gus Reza), yang dikenal sebagai mubalig dan akademisi Islam yang cerdas, serta KH Hafidzul Hakiem Noer (Gus Hafidz), seorang dai muda penuh semangat dakwah yang sejuk dan membumi.
Dzikir dan doa-doa akan dilantunkan bersama dengan iringan hadrah dari Syubbanul Muslimin, grup hadrah terkenal asal Probolinggo yang telah dikenal luas di kalangan generasi muda karena membawakan shalawat dengan penuh semangat dan cinta Rasulullah.
Masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Timur diundang untuk hadir bersama keluarga dalam kegiatan ini. Selain memperkuat keimanan dan spiritualitas, momen ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dan persatuan antarumat Islam.
Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat berdoa bersama di awal tahun baru Islam ini.
“Semoga di tahun 1447 Hijriah nanti Pemprov Jatim bisa semakin Kerja Ikhlas dan Profesional. Semoga Jatim semakin berkah dan diridai Allah SWT,” tutur Gubernur Jatim.
“Tahun Baru Islam bukan sekadar penanda bergantinya waktu, tetapi momentum untuk melakukan introspeksi diri (muhasabah), memperkuat iman dan takwa, serta memperbaharui semangat hijrah menuju kebaikan—baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa ,”ujar Gubernur Jatim.
“Kegiatan malam ini menjadi simbol bahwa kita sebagai umat Islam menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan dalam membangun kehidupan yang lebih baik: damai, rukun, dan berkeadaban.
Melalui lantunan dzikir, shalawat, dan doa, mari kita mohon ampunan atas segala kekhilafan di tahun lalu, dan kita panjatkan harapan agar di tahun 1447 Hijriah ini kita diberikan kesehatan, kemudahan rezeki, serta dijauhkan dari segala bencana dan mara bahaya,” pungkas Gubernur Jatim.(klik3)
