
Sidoarjo, Siagakota.net- Ruwah desa Kalidawir di Kecamatan Tanggulangin seringkali dirayakan dengan pagelaran wayang kulit sebagai bagian dari tradisi budaya lokal. Acara ini menjadi momen penting untuk melestarikan seni dan budaya Jawa, serta mempererat tali silaturahmi antar warga desa.
Wayang kulit sendiri adalah salah satu bentuk pertunjukan seni tradisional yang menggabungkan unsur seni rupa, musik, dan cerita yang sarat dengan nilai moral dan filosofis.

Pagelaran wayang kulit di acara Ruwah desa dihadiri oleh Kepala Desa Kalidawir, Perangkat desa, Camat Tanggulangin yang di wakili , Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, dan masyarakat sekitar.
Selain itu, acara ini menjadi ajang untuk mendoakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi seluruh warga desa.
Pagelaran Wayang Kulit yang dibawakan oleh Dalang Ki Suparno asli putra daerah sidoarjo ini mengangkat lakon “Wahyu Katentreman” yang menceritakan sebuah Negara yang rusak karena hilangnya senjata pusaka ( kalimosoda). Negara tersebut bisa tentram lagi jika menemukan pusaka yang hilang.

Kepala Desa Kalidawir Maksun, Sp. dalam sambutanya menyampaikan banyak terimakasih kepada Forkompimcam Tanggulangin beserta jajarannya yang telah hadir menyaksikan pagelaran wayang kulit dalam Ruwah Desa pagelaran wayang kulit.
Pagelaran wayang kulit ini merupakan seni budaya yang harus kita lestarikan, mengenalkan dan menanamkan sejak dini kesenian dan kebudayaan wayang kulit kepada anak cucuk kita agar rasa memiliki seni budaya wayang kulit. Harapannya semoga kedepannya masyarakat Desa Kalidawir lebih guyub dan sejahtera bersama membangun Desa Kalidawir yang kita cintai, pungkasnya.(Klik3)