GMNI Kecam Ucapan Sahroni: Jangan Provokatif, Harus Dengarkan Aspirasi Rakyat

Jakarta, Siagakota.net – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Muhammad Risyad Fahlefi, mengecam pernyataan provokatif Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, yang menyebut masyarakat yang meminta DPR dibubarkan adalah orang tolol.

Menurut Risyad, pernyataan Sahroni akan memancing amarah publik dan berpotensi menyebabkan terjadinya konflik sosial.

“Pernyataan provokatif dari pejabat publik seperti ini justru malah akan mengundang amarah publik dan berpotensi menciptakan konflik sosial,” ujar Risyad dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).

Risyad menambahkan, berdasarkan pantauan big data Polmetrik Analytics dalam kurun 19–25 Agustus 2025, dari 217.312 percakapan di media sosial, hanya satu yang menyinggung soal pembubaran DPR.

“Jika kita berbicara berbasis data, mayoritas rakyat kritiknya bernada konstruktif,” katanya.

Mahasiswa S2 Ilmu Politik Universitas Indonesia ini juga mengingatkan bahwa seharusnya di tengah tantangan ekonomi global hari ini, DPR RI fokus pada program kesejahteraan dan perekonomian. Bukan malah menciptakan ketidakstabilan yang berpotensi menghambat pembangunan ekonomi.

“Anggota DPR sudah seharusnya menerima kritik dan pendapat rakyat, hal itu sesuai dengan fungsinya. Jangan malah memberikan pernyataan yang kontraproduktif,” tegasnya.

DPR juga seharusnya fokus pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian rakyat, mengingat hari ini keadaan ekonomi global memberikan ancaman serius akan krisis di tengah masyarakat kita,” tuturnya.

“Maka sebaiknya sebagai pejabat publik sebaiknya mendengar aspirasi rakyat, bukan malah memberikan pernyataan yang kontraproduktif,” lanjutnya.

Mantan Presiden BEM Universitas Airlangga ini menekankan bahwa kedaulatan negara ada di tangan rakyat sesuai dengan prinsip demokrasi yang dianut di Indonesia. Menurut dia, sudah seharusnya Sahroni menghormati pendapat rakyatnya.

“Kami mengingatkan sesuai dengan prinsip yang dianut oleh negara Indonesia dan amanah Undang-undang bahwa kedaulatan negara ada di tangan rakyat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8), menilai desakan untuk membubarkan DPR merupakan sikap yang keliru. Ia bahkan menyebut pandangan tersebut sebagai mental orang tolol sedunia.(Klik9)

Related Posts

Semarak HUT RI  ke-80 di Tulangan, Gerak Jalan Penuh Semangat dan Nasionalisme

Sidoarjo, Siagakota.net - Suasana Kecamatan Tulangan pada Sabtu (23/8/2025) berubah meriah dengan digelarnya Lomba Gerak Jalan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ratusan peserta dari berbagai kalangan…

Wali Murid Keluhkan Pembelian Seragam Sekolah Yang Mahal

Lumajang, siagakota.net- Para wali murid di sekolah lanjutan atas(SMA/SMK ) mengeluhkan mahalnya harga seragam sekolah yang hanya berupa kain, dengan kisaran harga rp 2 juta. Salahsatu wali murid SMAN 2…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *