
Lumajang, Siagakota.net– Cuaca ektrem yang terjadi dalam sepekan terakhir, para pengguna jalan di jalur selatan Lumajang – Malang harus lebih waspada. Pasalnya, ancaman tanah longsor dan pohon tumbang, bisa saja terjadi setiap saat. Lebih lebih di kawasan perbukitan Piket Nol di wilayah perbatasan Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, sudah menjadi langganan longsor dalam setahun terakhir.
“ Kalau itensitas hujan tinggi di atas gunung Semeru maupun lereng perbukitan Piket Nol, sangat rawan terjadinya longsor meskipun sekarang sudah dibangun sabuk beton pengaman di sepanjang jalan perbukitan Piket Nol,” ujar Dwi Nur Cahyo , Manager Pusdalops BPBN Kabupaten Lumajang kepada wartawan.
Katanya, wilayah perbukitan Piket Nol yang jalannya sudah diperlebar, tetap berpotensi terjadinya rawan bencana tanah longsor, “Makanya, kalau sudah ada informasi terjadi hujan deras mengguyur kawasan perbukitan, demi keselamatan lebih baik menggunakan jalur Probolinggo – Malang atau sebaliknya,” tandasnya.
Sementara itu, achmad salah satu warga Sumberwuluh juga membenarkan soal ancaman bencana longsor, “ Tidak hanya tanah longsor, tetapi juga pohon tumbang juga kerap terjadi saat terjadi cuaca ektrim angin kencang disertai hujan deras,” tandasnya kepada Siagakota.net.
Dari pemantauan Siagakota.net hari ini, jalur selatan Lumajang – Malang melalui jalan nasional ini masih terpantai aman. Mobilitas kendaraan bermotor baik roda dua dan empat, berjalan lancar. Bahkan, arus kendaraan juga didominasi pengendara mobil wisatawan domistik dan mancanegara, yang hendak menikmati wisata alam air terjun Kapas Biru dan Tumpak Sewu, yang destinasi alamnya sudah viral dan mendunia.
Sementara itu, jalur tengah Lumajang – Malang melalui jalan Desa Ranupane menuju Malang, juga perlu diwaspadai. Terutama di wilayah Perbatasan Lumajang – Malang kawasan BTS – Bromo Tengger Semeru dengan kondisi jalan yang sempit, rawan terjadi tanah longsor.”Senin kemarin, saya ke Malang melalui jalur tengah terpaksa berbalik arah, karena ada tanah longsor hingga menutup jalan, tepatnya di jalan desa Ngadas, tidak jauh dari lokasi wisata Cafe Bromohill. Akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, dan terpaksa saya balik arah,” kata Agus, warga Lumajang {Klik6}