
Lumajang, siagakota.net- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di wilayah Kabupaten Lumajan, Hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di berbagai titik dipadati antrean panjang kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dari pantauan media ini, kelangkaa serupa juga terjadi di Pertashop Desa Gedangmas.
Lokasi yang baru saja diisi oleh Pertamina itu langsung diserbu warga. Sementara itu, para penjual BBM eceran di desa setempat mengaku kehabisan stok.
Begitu pula, untuk LPG 3 kg juga menghilang. Pedagang kaki lima kesulitan mendapatkan tabung gas melon
Kondisi ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan bakar.
“Saya tidak bisa mengantar anak ke sekolah dan berangkat kerja karena antreannya panjang,” jelas Andi ,salah satu warga Gedangmas.
Dia menambahkan bahwa antrean sudah terjadi sejak siang dan berdampak pada banyak warga lainnya.
“Semua aktivitas terganggu karena BBM susah dicari,” ungkapnya.
Dalam kondisi seperti ini, sejumlah pedagang eceran yang masih memiliki stok BBM memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga jual.
Harga bensin eceran yang biasanya sekitar Rp12.000 per liter kini melonjak menjadi Rp15.000, bahkan mencapai Rp25.000 per 1,5 liter. Harga Pertalite pun ikut naik melebihi harga resmi.
“Kita tidak bisa menolak harga karena memang sangat butuh,” kata Andi.
Sebagai bahan bakar utama transportasi, kelangkaan BBM ini sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat.
Warga berharap pemerintah daerah dan pihak Pertamina segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi kelangkaan tersebut.(klik8)