
Surabaya, Siagakota.net – Aksi demonstrasi solidaritas yang digelar oleh masyarakat sipil bersama para pengemudi ojek online (ojol) di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, berujung ricuh. Unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 14.41 WIB itu awalnya berlangsung damai, dengan massa berorasi mengecam tindakan represif aparat keamanan di Jakarta yang menewaskan Affan Kurniawan, seorang driver ojol, pada Kamis (28/8).

Affan dilaporkan tewas setelah tertabrak kendaraan taktis (rantis) Baracuda saat terjadi pembubaran paksa demonstrasi di ibu kota. Kejadian itu memicu gelombang solidaritas dari rekan-rekan sesama ojol di berbagai kota, termasuk Surabaya.
Namun, situasi di depan Gedung Grahadi memanas ketika massa mencoba merangsek masuk dengan mendobrak pagar gedung. Aksi ini kemudian diikuti dengan pelemparan batu dan bongkahan semen ke arah gedung dan petugas keamanan.
Petugas kepolisian yang berjaga di dalam area Gedung Grahadi berusaha meredam situasi menggunakan megaphone dan mengimbau massa untuk tidak bertindak anarkis. Namun, ketegangan terus meningkat sehingga polisi akhirnya menyemprotkan water cannon untuk membubarkan kerumunan.

Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung dan aparat masih bersiaga untuk mengantisipasi eskalasi lebih lanjut.
Dari pantauan Siagakota.net, sampai dengan pukul 20.00 WIB, Aksi massa melakukan aksinya di depan monumen bambu runcing, monumen kapal selam, depan gedung grahadi dengan membakar plastik dan ban bekas.(klik3)