
SIDOARJO -Pernikahan adalah momen sakral yang dinantikan oleh banyak pasangan. Di Indonesia, sebagian besar orang masih menggelar acara pernikahan secara adat. Salah satu acara pernikahan adat Jawa ngunduh mantu.
Ketua DPD Penulis,Aktivis dan Pewarta Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka (Pelita Prabu ) Kabupaten Sidoarjo Sulaiman melangsungkan acara “ngunduh mantu” bertempat di BPVP Sidoarjo Jl. Raya Kebaron, Kec. Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sabtu (21/12/24)
Acara tersebut dengan mengambil konsep menyajikan hasil bumi dari petani dan pengajian itu merupakan syukuran pernikahan putera Sulaiman,S.Sos yaitu M.Obey Saad Nobel. S.M dengan istri Liizza Arinal Manzila yang telah melaksanakan akad nikah pada 220 Desember 2024 lalu di masjid Agung Al Fattah , Mojokerto.
Acara syukuran tersebut menghadirkan K.H. Abdul Mutholib yang biasa dikenal dengan sebutan Kera Sakti dan tamu undangan.K.H. Abdul Mutholib yang biasa dikenal dengan sebutan Kera Sakti dalam tausiyahnya memberikan selamat sekaligus doa untuk M.Obey Saad Nobel. S.M dengan istri Liizza Arinal Manzila yang baru saja melangsungkan pernikahannya. Ia juga menyampaikan nasihat pernikahan untuk kedua mempelai.
K.H. Abdul Mutholib menjelaskan, ada empat pilar dalam membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.“Yang pertama adalah iman dan takwa, hiasilah keluarga dengan iman dan takwa karena kebahagiaan hanya akan dicapai dengan rahmat Allah,” jelas Kiai kera sakti panggilan akrabnya.
Selain itu, kiai kera sakti juga berpesan untuk selalu menghormati orang tua, dan agar suami istri harus saling mendukung dalam pengabdian kepada orang tua.“Lalu fokus dalam melaksanakan kewajiban. Islam adalah agama yang menekankan pada kewajiban, bukan hak. Kita jarang bicara kewajiban karena selalu menuntut hak,” jelasnya.
Terakhir adalah pendidikan agama bagi keluarga. “Di momen kelahiran anak, itu sudah ada konsep pendidikan anak. Ketika bayi baru lahir kemudian dilantunkan azan, itu pendidikan tauhid kepada sang anak,” ujar Kiai kera sakti.
Sulaiman,S.Sos selaku ketua DPD Pelita Prabu Sidoarjo mengungkapkan, Konsep yang kami ambil pada acara ngunduh mantu ini bertema sedekah bumi dengan menyajikan beberapa hasil bumi dari para petani sebagai ucapan rasa syukur, ungkapnya.
Selain itu, kami juga menghadirkan K.H. Abdul Mutholib yang akrab di sapa kiai kera sakti dan alunan musik religi kiai kenjeng, pungkasnya.(Bs)