
Lumajang, siagakota.net- Proyek Pembangunan Draenase (Optimasi Lahan Non Rawa) yang berlokasi di Dusun Tumpeng Barat, Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, diduga menyalahi aturan dari Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Dugaan ini muncul karena di lokasi proyek yang sedang dikerjakan tidak ditemukan bahan material, diduga manfatkan material yang ada di sekitar sungai tersebut, karena untuk fisik pasangan batu terlihat hasil ngambil dari sungai.
Pada sekitar pukul 08.00 WIB, 18 September 2025, awak media menghubungi lewat telepon celluler tidak ada respon, untuk menemui Nur Karim selaku ketua pokmas.
Namun, dia diduga menghindar tak mau menemui.
Salah satu warga petani sekitar yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan, pembangunan draenase (Optimasi lahan non rawa) di Dusun Tumpeng Barat, Desa Tumpeng tersebut anggarannya besar itu mas.
” seoertinya dana itu dari pemerintah pusat yang sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025, seharusnya mereka mengikuti aturan.” Ujarnya.
Warga petani menambahkan, saat lihat ke lokasi proyek, fisik pasangan batu pondasi numpang pondasi lama.
“pekerjaan tersebut diduga juga memakai batu kali yang ada di sekitarnya,” terangnya
Keterangan serupa juga disampaikan masyarakat petani manyampaikan hal yang sama, benar mas sepertinya batu yang di pasang itu juga ada batu kali dan juga material pasirnya juga ambil dari sungai.
“Material batu dan pasir tidak beli, tinggal ngambil dudekat lokasi karena melimpah,” ungkpanya.
Sedangkan Kelompok Tani Harapan Jaya, melalui telepon celluler sebanyak kurang lebih 6 kali, bahkan melalui whats up tidak ada respons sama sekali.
Seharusnya bisa bekerja sama dengan wartawan untuk saling memberikan informasi terkait pembangunan drainase (Optimasi Lahan Rawa) di Desa Tumpeng,dengan anggaran Rp 116.981.000,- Sumber Dana APBN tahun 2025.
Sedangkan Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Ir Retno mengatakan, untuk pembelian bahan material sudah ada di RKB.
Ketika ditanya dengan tidak melakukan pemveluan.bahan marial oleh Pokmas, apakah uang akan ditarik atau dikebalikan ke negara? Sampai berita ini ditulis, Retno masih belum bisa menjawab konfirmasi media ini.(klik8)