
Surabaya, Siagakota.net — Suasana ceria dan semarak mewarnai halaman SDN Petemon Xlll Surabaya pada Sabtu pagi, 17 Mei 2025, saat sekolah menggelar acara Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sekaligus Pentas Seni yang menampilkan kreativitas dan bakat siswa-siswi kelas 6.
Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh para guru, orang tua siswa, dan tamu undangan. Kegiatan ini menjadi ajang apresiasi terhadap hasil belajar dan ekspresi seni para siswa selama satu semester terakhir, sekaligus menjadi momen perpisahan yang hangat bagi siswa kelas 6 yang akan segera melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Dalam pentas seni, para siswa menampilkan beragam pertunjukan menarik, mulai dari pertunjukan musik, tarian tradisional, hingga pembacaan puisi. Salah satu penampilan yang memukau adalah tarian tradisional yang dibawakan dengan penuh semangat dan kostum warna-warni, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
Selain pertunjukan seni, gelar karya P5 menghadirkan stan-stan hasil karya siswa, termasuk pameran makanan tradisional. Berbagai kuliner khas Indonesia seperti klepon, lupis, dan getuk disajikan oleh para siswa, lengkap dengan penjelasan tentang asal-usul dan proses pembuatannya. Hal ini menunjukkan pemahaman siswa terhadap tema-tema P5, seperti kearifan lokal, gotong royong, dan kewirausahaan.
Kepala Sekolah SDN Petemon Xlll Surabaya, Ibu Dian Nurtjahjaning Pantjawati, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat dan kreativitas para siswa.
“Acara ini bukan hanya sebagai bentuk perpisahan, tetapi juga menjadi bukti bahwa anak-anak kita mampu menampilkan karya terbaik yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Semoga ini menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka.” Ujarnya.
Dengan penuh semangat dan antusiasme, acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pembagian hadiah simbolis untuk kelompok siswa yang menampilkan karya terbaik. Suasana kebersamaan dan kebanggaan begitu terasa di antara seluruh warga sekolah.
Gelar Karya dan Pentas Seni ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman nyata yang memperkaya karakter dan jiwa kebangsaan siswa.(Klik3)